Rabu, 22 Juli 2009

lanjutan nya..

Rangkaian Catu Daya
1.IC 7805U1
2.IC 7812U2
3.kapasitor 4700 µF/25 VC1
4.Kapasitor 47 µFC2
5.Diode 5402
6.Trafo 3A 12 V

Rangkaian Penguat dan Decoder DTMF
1.IC MT 8870 U3
2.kapasitor 10 nFC3 dan C6
3.kapasitor 0,1 µFC4 dan C5
4.Resistor 47 kΩR1 dan R2
5.Resistor 100 ΩR3 dan R4
6.Resistor 100 kΩR5 dan R6
7.Resistor 390 kΩR8
8.Transistor BD 139Q1
1.X-tal 3,57954MHzY1

Rangkaian Driver
1.IC XRU 4028BU4
2.IC 4093 U5
3.IC 74LS45U6
4.Resistor 100 kΩR9 dan R10

Rangkaian Relay
1.Dioda IN4001
2.Relai 10 A (12 V)
3.Resistor 10 kΩR11
4.Transistor BD 139Q2
5.Coil 5 Volt (central clock)

Cara Kerja Rangkaian
Handphone pribadi akan menghubungi handphone based yang telah dimemorikan, selanjutnya handphone based akan menjawab (yes) secara otomatis kemudian handphone pribadi akan memberi perintah dengan cara menekan keypad pada handphone pribadi, sinyal yang dikirim yang berupa DTMF selanjutnya terhubung melalui handsfree pada handphone based, sinyal tadi diperkuat oleh penguat kelas A, kemudian masuk ke MT 8870 melalui kaki IC no.2 sebagai penterjemah, adapun keluaran IC MT 8870 pada kaki 11, 12, 13, 14 mempunyai nilai 0101. kaki-kaki pada IC MT 8870 akan menterjemahkan perintah yang diterima dari input handsfree pada handphone based. Penekanan tombol “1” pada keypad handphone pribadi akan memberikan sinyal yang berada pada frekuensi 679 – 1209 Hz yang diterjemahkan sebagai perintah “on” atau pembuka pintu rumah dan penekanan tombol “2” pada keypad handphone pribadi akan mengirimkan sinyal yang berada pada frekuensi 679 – 1336 Hz yang akan memberikan perintah “off” atau penutup pintu rumah.

Perancangan Penguat Kelas A

Penguat kelas A pada rangkaian berfungsi untuk menguatkan tegangan yang diterima dari handphone pribadi yang telah ditansfer melalui handfree handphone based yang terletak disamping rangkaian pengendali. Pada saat sinyal informasi dari handphone pribadi diterima secara otomatis oleh handphone based, sinyal informasi yang berupa sinyal DTMF merupakan sinyal yang memiliki tegangan yang sangat kecil, sedangkan decoder DTMF IC MT 8870 memerlukan tegangan input sebesar 5 volt. Maka penguat kelas A memperkuat nilai tegangan yang diterima agar rangkaian decoder dapat bekerja dengan maksimal.
Cara Kerja Dekoder DTMF Menggunakan IC MT 8870

Tegangan input dari hansfree yang telah diperkuat oleh penguat kelas A dikoneksikan pada kaki-kaki dekoder IC MT 8870. Kaki 1 sebagai input penguat kelas A (Non inverting), kaki 2 sebagai input penguat kelas A (inverting), kaki 3 berguna untuk mengatur pembesaran diferensial amplifier yang dihubungkan dengan R umpan balik dan kaki 4 sebagai referensi tegangan keluaran (setengah tegangan catu daya). Selanjutnya frekuensi input DTMF akan dibangkitkan oleh sebuah komponen berupa osilator kristal (X-tal) 3,57954 MHz yang kemudian dikoneksikan pada kaki 7 sebagi input detak osilator dan kaki 8 sebagai outputnya. Untuk hubungan internal IC, dikoneksikan ke Vss melalui kaki-kaki 5 dan 6. Sedangkan hubungan ke Power Supply, digunakan kaki 9 sebagai grounding (negatif) dan kaki 18 sebagai Vcc (positif). Sebagai driver dari perintah dekoder IC MT 8870 dikoneksikan pada kaki-kaki 11, 12, 13 dan 14 yang akan menjalankan akivitas pengendaian sesuai dengan perintah yang telah diterjemahkan.

Cara Kerja Driver Menggunakan IC 74LS73 dan IC 4093

Setelah diterjemahkan oleh dekoder, IC MT 8870 akan memerintahkan driver untuk melakukan aktivitas sesuai dengan pengendalian yang diinginkan. Output MT 8870 11, 12, 13, 14 merupakan bilangan biner 0101 yang akan masuk ke IC 4028 sebagai decoder ke-1 dari 10, 4 bit keluar melalui kaki 9 kemudian terhubung ke kaki 9 pada IC 4093 yang terdiri dari gerbang logika AND sebagai penyulut, untuk IC 4093 pada pin 10 masuk ke IC 7473, kaki-kaki terhubung ke driver transistor BD 139 untuk menggerakkan relay 12 V, yang terhubung ke beban berupa pintu rumah.
Cara Kerja Relay

Setelah semua aktivitas rangkaian diterjemahkan dan kemudian disalurkan pada tiap-tiap blok rangkaian, rangkaian driver akan memerintahkan relay untuk melakukan perintah pengendalian. Sistem pengendalian pintu rumah (home controller) ini akan aktif (kondisi pintu “on” atau terbuka) apabila sinyal DTMF yang telah dikirim diterima oleh handphone based, handphone pribadi menekan angka “1” pada keypadnya, dan akan tertutup atau “off” apabila handphone pribadi menekan angka “2”.
Secara teoritis, pada saat output driver U6 mengirimkan arus, akan muncul tegangan pada tahanan R11 yang akan dilanjutkan sebagai input pada basis transistor yang berfungsi sebagai sakelar dan kemudian melewati sebuah penyerah setengah gelombang. Arus yang bermula dari logika “1” tadi akan membangkitkan gaya magnet pada lempengan besi sehingga akan menggerakkan switch sehingga pintu akan berada pada posisi “off” atau tertutup. Dan sebaliknya ketika driver mengirimkan output “0” dengan kata lain tidak mengirimkan arus, maka switch tidak akan beraktivitas sehingga pintu akan ada pada posisi “on” dan pintu dapat terbuka.

KESIMPULAN
Rangkaian decoder DTMF ini dibangun oleh IC MT 8870 yang berfungsi untuk menerima sinyal tone handphone dan mengubahnya menjadi bilangan biner 0101 yang dapat memberikan tegangan 0 – 5 Volt untuk menghidupkan relay sehingga dapat mengendalikan pintu rumah dari jarak jauh.

controler dengan hand phone...

APLIKASI DTMF SEBAGAI HOME CONTROLLER DENGAN MENGGUNAKAN HANDPHONE

Nih… sebagian dari karya tulis yang pernah aq bikin buat dapet gelar Amd…
actually this device is not made by me n’ myself… makasi buat para tim di balik layar yang dah banyak Bantu…

N’ walopun di 2009 ini ni alat dah ‘jadul’ banget… mudah-mudahan tulisan ini masih bisa bermanfaat buat kamu…kamu…



LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Hubungan komunikasi dapat dengan mudah dilakukan dengan jarak yang hampir tidak terbatas, baik dengan menggunakan telepon, mobile phone ataupun internet. Karena secara praktis teknologi ini sudah menjadi konsumsi atau kebutuhan sekunder masyarakat secara universal, sehingga masing-masing provider GSM maupun CDMA berusaha menempatkan sejumlah BTS (Base Tranceiver Station) secara global agar pengguna atau user dapat lebih mudah melakukan aktifitas komunikasi tanpa menghiraukan jarak-jarak tertentu.

Tidak hanya sebagai media komunikasi, teknologi yang berada dalam ruang lingkup teknik telekomunikasi ini dapat pula diaplikasikan sebagai suatu media yang dapat mempermudah aktivitas sehari-hari. Salah satunya sebagai pengendali pintu rumah (Home Controller). Teknologi ini merupakan aplikasi dari pemanfaatan sinyal DTMF (Dual Tone Multi Frequency) yang merupakan sinyal informasi berupa nada pada frequency tertentu yang dikirim

oleh mobile station menuju mobile station lain. Seperti halnya saat kita berkomunikasi, pengendali
pintu rumah (Home Controller) ini dapat digunakan pada jarak yang relatif luas. Mekanisme rangkaian ini menggunakan IC MT 8870 sebagai penerjemah sinyal input DTMF dan driver IC XRU 4028B, IC 74LS73 dan IC 4093.

DASAR TEORI

Jarak Terjauh antar Telepon
Dari segi ekonomisnya, diinginkan jarak antar pelanggan yang sejauh mungkin. Sebab semakin jauh jarak anatara pelanggan-pelanggan yang dilayani oleh suatu sentral, semakin sedikit peralatan sentral yang diperlukan. Tetapi dalam praktek hal ini terbatas, karena saluran punya tahanan dan losses lainnya, yang membatasi jarak maksimum pelanggan dari sentralnya. Dalam hubungan untuk interlokal dan intercontinental persoalan lebih ruwet lagi, karena sinyal telepon harus melalui beberapa sentral dan/atau pengulang (repeater).

Dalam suatu jaringan nasional dikehendaki agar level suara melalui interlokal hampir sama dengan hubungan local. Batas 26 dB adalah jaringan yang paling dekat (junction antara dua sentral). Untuk jarak komunikasi lintas nasional atau internasional diberi batas maksimum 33 dB. Jadi harus ada standar loss untuk setiap bagian jaringan. Junction atau trunk line dapat melalui beberapa sentral dan atau pengulang.
Standar loss ini mempengaruhi :
- radius maksimum daerah layanan sebuah sentral local
- jarak antara dan level penguatan stasiun – stasiun pengulang
jadi standar loss ini pada akhirnya akan mempengaruhi harga dan kualitas suara. Standar – standar ini juga dapat berubah sesuai dengan peningkatan teknologi.

Rangkaian Dial DTMF atau DTMF Dialer
Rangkaian dial DTMF (Dual Tone Multi Frequency) merupakan rangkaian dial yang bekerja bila diberi input frekuensi berupa tone melalui penekanan tombol kode pada bagian keypad. Apabila baris dan kolom dihubungkan melalui suatu tombol, maka keypad interface comperator mengaktifkan DTMF menghasilkan suatu tone.

Keypad interface ini dirancang untuk meristansi kontak lebih besar dari 1 kΩ dengan kebocoran paling rendah 150 kΩ. Untuk menghasilkan beberapa frekuensi tone DTMF dilakukan pembagian melalui sintesa frekuensi counter yang dapat diprogram agar dapat menghasilkan frekuensi yang sesuai atau mendekati standar DTMF.

Dekoder DTMF (Dual Tone Multi Frequency)
Rangkaian decoder DTMF ini direalisasikan dengan sebuah IC MT 8870, yang berfungsi untuk menterjemah sinyal DTMF yang dikirim oleh telepon seluler sehingga menjadi data digital yang dapat dipahami oleh decoder. Sinyal DTMF ini sebelumnya diperoleh melalui pendialan telepon dari penelepon. Hubungannya dengan sistem yang dibuat, rangkaian MT 8870 ini digunakan sebagai decoder DTMF yang akan memberi sinyal input terhadap decoder untuk selanjutnya akan dilanjutkan ke inverter Schmitt trigger lalu ke JK flip-flop dan terakhir akan meng-ON-kan atau meng-OFF-kan peralatan elektronik melalui rangkaian driver dan relai. Rangkaian decoder dari MT 8870 diperlihatkan pada gambar 2.8. MT 8870 adalah sebuah penerima DTMF lengkap yang merupakan pendeteksi dua frekuensi rendah dan frekuensi tinggi untuk diubah menjadi data digital 4 bit dengan keluaran Q4, Q3, Q2, dan Q1. Q4 berfungsi sebagai MSB sedangkan Q1 berfungsi sebagai LSB. Dengan jumlah output yang dihasilkan sebanyak empat buat output, maka dihasilkan sebanyak 24 atau sama dengan 16 jenis kode (0 s/d 9 ditambah A, B, C, D, # dan *).

IC MT 8870 akan mengkodekan sinyal DTMF yang masuk dan menghasilkan pulsa-pulsa keluaran melalui pin 11, 12, 13, 14 dan 15 akan berlogik 1 setiap ada sinyal DTMF (bila keypad ditekan), namun akan kembali berlogik 0 bila keypad tidak ditekan. Sebaliknya bila output dari pin 11, 12, 13 dan 14 (Q1, Q2, Q3 dan Q4) akan terkunci pada masukan sinyal DTMF terakhir (pada penekanan keypad terakhir, walaupun tombol keypad akan dilepas). Selanjutnya pulsa keluaran pin 10, 11, 12 dan 13.

Fungsi-fungsi pin IC MT 8870
PIN1 IN+Non inverting op-amp input
PIN2 IN-Inverting input
PIN3 Ggainmengatur pembesaran diferensial amplifier yang dihubungkan dengan R umpan balik
PIN4 VREEFReferensi tegangan keluaran (setengah tegangan catu daya)
PIN5 INHIC hubungan internal, harus duhubungkan ke Vss
PIN6 PWDNIC hubungan internal harus dihubungkanke Vss
PIN7 OSC 1Masukan detak osilator
PIN8 OSC 2Keluaran detak osilator, sebuah kristal 3,579545 MHz dihubungkan antara pena OSC 1 dan OSC 2 untuk melengkapi rangkaian data internal
PIN 9catu daya negative
PIN 10 TOElogika tinggi enable output Q1-Q4. Pin ini dipull up ke masukan
PIN 11-14Three State Data (Output). Ketika dienabel oleh TOE berubah ke logik rendah keluaran data mempunyai impedansi tinggi.
PIN 15 STDDelayed Streering (Output). Menghasilkan logika tinggi ketika keluaran latch up date, dan akan berlogika rendah ketika tegangan pada St/Gt jatuh dibawah VTST
PIN 16 ESTEarly Streering (Output). Menghasilkan logika tinggi setiap logaritma digital dideteksi secara sah oleh pasangan frekuensi. Pada saat kondisi kehilangan sinyal akan mengakibatkan EST kembali ke logika rendah
PIN 17 St/GtSteering Input Gitard Time (Output) Bidirectional. Tegangan yang lebih besar dari VTST dideteksi oleh St dan menyebabkan sinyal deteksi oleh pasangan frekuensi dan akan mengupdate keluaran latch.
PIN 18 VDD Tegangan power supply positif

Tabel Daftar Frekuensi DTMF

1209 Hz1336 Hz1477 Hz1663 Hz
679 Hz123A
770 Hz456B
852 Hz789C
941 Hz-0#D


RANCANG BANGUN ALAT

Proses Pengendalian Pintu Rumah melalui Media Handphone
Rangkaian ini merupakan rangkaian sistem pengendali pintu rumah (home controller) yang terdiri dari beberapa bagian utama yaitu handphone (sebagai media pengendali), penguat kelas A (sebagai amplifier), Power Supply (sebagai sumber tegangan), IC MT 8870 (sebagai dekoder atau penterjemah sinyal DTMF), IC 74LS73 dan IC 4093 (sebagai driver rangkaian) dan sistem relay (sebagai pengaktifan kerja rangkaian). Seluruh proses kendali dalam sistem ini terpusat pada dekoder yang mendapat instruksi secara software.

Petunjuk pengoperasian pengendalian sistem home controler dengan menggunakan handphone, sebagai berikut :
1.Pemakai menggunakan handphone pribadi untuk memanggil handphone yang telah dihubungkan pada rangkaian (handphone based).
2.Untuk mengaktifkan sistem kontrol, pemakai harus menekan keypad pada handphone sehingga bisa mengaktifkan relay.
3.Tombol-tombol DTMF yang ditekan akan menghasilkan sinyal pada frekuensi tertentu (penjumlahan frekuensi atas dengan frekuensi bawah).
4.Kemudian sinyal frekuensi DTMF akan diterima dan diproses oleh sistem dekoder.
5. Keluaran dekoder akan dilanjutkan sistem driver dan relay untuk mengendalikan objek yaitu pintu rumah (berupa miniatur)